SEKOLAH SAMIN SAMBONG (UPAYA MEMPERTAHANKAN PESAN-PESAN ORANG TUANYA LEWAT ANAKNYA)
DOI:
https://doi.org/10.56997/almabsut.v10i1.115Keywords:
Samin, Tradisi nenek moyang dan Pendidikan Anak.Abstract
Manusia merupakan pusat daya yang dinamis dan kreatif, dibekali oleh Allah swt dengan kekuatan tindakan, apresiasi, intelegensi dan kasih sayang. Alam semesta ini merupakan suatu keberadaan yang masih terbuka, belum selesai, dan secara tetap harus mengalami perubahan, perluasan dan peningkatan.
Sementara alam merupakan bidang pendorong bagi kelahiran kegiatan insan yang bebas dan kreatif. Dengan kegiatan yang bebas dan kreatif itulah manusia menguasai dunia alami, dan di lain pihak menyempurnakan kemampuan dan kekuatan dirinya. Manusia ditakdirkan untuk memenangkan jalan hidupnya melalui perjuangan dan usaha yang tiada henti-hentinya untuk dapat mencapai kemampuan melaksanakan misinya sebagai pemimpin dan hamba di Bumi".
Prinsip hidup, tujuan hidup dan larangan dalam upaya untuk tetap bertahan dan tidak meninggalkan pesan-pesan orang tuanya selalu melekat dalam kehidupan Samin Sambong. Pola asuh orangtua Samin terhadap anak-anaknya terus selalu dikelola dipraktikkan sehingga melekat dalam kehidupan sehari hari maka dalam rangka mengupayakan semata-mata hanya untuk mengetahui bagaimana cara orangtua Samin dalam mempertahankan dan meneruskan tradisi, bagi yang berkepentingan harus menyatu dengan keluarga mereka dalam hidup sehari-hari selama beberapa waktu tertentu. Kehidupan Samin Sambong cukup unik dan sulit untuk diketahui oleh orang lain jika orang tersebut tidak menyatu dengan mereka dalam kehidupannya.
Pendidikan formal bagi orangtua Samin Sambong terhadap anak-anaknya berawal dari sebuah upaya untuk melestarikan peninggalan ajaran nenek moyangnya. Ajaran tersebut berupa pesan-pesan orangtua Samin dan mengenahi dimana anak mereka harus belajar sekarang sedikit ada perubahan dalam pemahamannya, namun jarang diperhatikan oleh masyarakat modern seperti yang terjadi pada Samin Sambong,.
Â
Â
Â
Downloads
References
Astiyanto Heniy, Filsafat Jawa, Menggali Butir-Butir Kearifan Lokal, Yogyakarta: Warta Pustaka, 2006
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, III, dikutip oleh Simuh, Sufisme Jawa, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1996
Bayuadhy Gesta, Abimanyu (Tujuh Helai Daun Tarsandha),Yogyakarta: Diva Press, 2013.
Ismawati, Budaya dan Kepercayaan Jawa Pra-Islam, dalam Islam dan Kebudayaan Jawa ed. Amin Darori.
Jamil Abdul dkk ed. Amin Darori, Islam dan Kebudayaan Jawa, Yogyakarta: Gama Media, 2000.
Kuncoroningrat, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Yogyakarta: Jambatan, 1954, hlm. 341.dikutip Ismawati dalam Budaya dan Kepercayaan Jawa Pra-Islam, Islam dan Kebudayaan Jawa
Kodiran, Kebudayaan Jawa dalam Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Jambatan,1976, hlm. 322 dalam Islam dan Kebudayaan Jawa ed Darori Amin diterbitkan atas kerjasama Pusat Kajian Islam dan Budaya Jawa IAIN Walisongo Semarang dengan Gramedia, 2000
L. Williams Walter, Kehidupan Orang Jawa Wanita dan pria dalam Masyarakat Indonesia Modern,terj Ramelan, Jakarta: PT. Mandiriabadi, 1995.
Nuryanti Weindu, , beliau adalah wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang kebudayaan 2014
Rister sebagaimana dalam, Seni dalam Ritual Agama, Yogyakarta: Buku Pustaka, 2006
Sugiarso Boesdiman Soegiarso beliau rektor Universitas Tarumanegara, dalam kompas, selasa 15 Juli 2014
Soekanto Soerjono, Beberapa Teori Sosiologi Tentang Strukyur Masyarakat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993
Saridjo Marwan “Bunga Rampai Pendidikan Agama†(Jakarta: CV Amissco, 1996.
Sutrisno Mudji, UU Kebudayaan lindungi kemajemukan, Kompas: Rabu, 2 Juli 2014
Downloads
Published
Issue
Section
License
Based on a work at http://iaingawi.ac.id/ejournal/index.php/AlMabsut/.Â












