NALAR HUKUM ISLAM SATRIA EFFENDI
DOI:
https://doi.org/10.56997/almabsut.v14i2.635Abstrak
ABSTRAKNalar sebagai ciri khas filsafat terlihat dalam usul fikih, diantara karya monumental Satria Effendi adalah “Ushul Fiqh” dan “Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer; Analisis Yurisprudensi dengan Pendekatan Ushuliyah”. Buku pertama menunjukkan posisi Satria Effendi sebagai konseptor usul fikih, dan buku kedua sebagai mujtahid dengan analisisnya dalam studi kasus. Urgensi mengetahui nilai-nilai filosofi hukum Islam merupakan hakikat tujuan hukum itu sendiri (maqāsid asy-syari>’`ah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pemikiran Satria Effendi adalah metode yang menggunakan nalar Baya>ni dan Burha>ni, keduanya teraplikasikan dalam: Tajdi>d, Ijtiha>d Maqa>sidi>, Ta`abbudi>-Ta`aqquli>, Ijtiha>d Tat}bi>qi>, Moderasidan Preferensi. Sedangkan urgensinya ialah: a) mengembalikan ijtihad secara tekstual-kontekstual, b) memperkaya jenis-jenis studi pemikiran hukum Islam, seperti studi kasus, fikih manhaji>, fikih muqa>ran dan maqāsid asy-syari>’`ah, c) membentuk pola berpikir moderasi antara liberal dan literal, d) memperluas cakupan ijtihad baik istinba>t}i> maupun tat}bi>qi>, e) studi kasus “analisis yurisprudensi” sebagai pertimbangan hakim-hakim berikutnya, kajian hukum riil, sinkronisasi hukum dari berbagai peraturan perundang-undangan, dan melatih rasa keadilan yang harus ditegakkan dalam masyarakat.
Kata kunci: Metode Ijtihad, Fikih Kontemporer, Satria Effendi.
Unduhan

##submission.downloads##


Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at http://iaingawi.ac.id/ejournal/index.php/AlMabsut/.