PENGARUH INSECURE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL PADA SANTRI BABUN NAJAH
DOI:
https://doi.org/10.56997/aflahconsilia.v1i1.790Kata Kunci:
Pengaruh Insecure, Interaksi sosial, SantriAbstrak
Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat erat kaitannya dengan proses interaksi. Pondok pesantren, seorang ustadz/ustazah selain menjadi pengajar harus menjadi uswah/contoh dalam menanamkan nilai-nilai agama dan nilai-nilai moral. Selain itu, interaksi antara ustadz/ustazah dan santri ini diharapkan memberikan pemahaman kepada santri mencakup kemampuan koognitif, afektif maupun psikomotorik.Tujuan penelitian ini untuk menghilangi rasa insecure pada santri agar santri bias berinteraksi dengan sempurna pada pondok pesantren babun najah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu dengan tujuan memberikan gambaran mengenai bentuk interaksi social.pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus, menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan kondensasi data, display data, dan verifikasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. 1). Kurang percaya diri karena perasaan tidak aman dan tidak nyaman terhadap dirinya. Orang yang kurang percaya diri bisa merasa gelisah, malu dan takut atas ketidak mampuan dirinya. Situasi seperti ini dapat membuat santri depresi yang berlebihan sehingga memicu adanya gangguan jiwa. 2). Faktor kurang percaya diri seperti tidak menerima kemampuan diri sendiri. Masih melihat kelebihan orang lain di bandingkan dengan dirinya. Suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman itu sendiri harus ada proses interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek kognitif, afektif dan psikomotor. 3). Perannya sebagai pembina asrama dikarenakan dengan terjadinya kurang percaya diri santri di sebabkan ketidak mandirian santri dalam bersikap atau dalam mengambil keputusan maka kebanyakan dari santri-santri di sini menjadi insecure terhadap diri sendiri dan membandingkan dirinya dengan teman-temannya.


