Konflik Internal Remaja dalam Konteks Long-Distance Parenting: Implikasi bagi Praktik Bimbingan Konseling
DOI:
https://doi.org/10.56997/aflahconsilia.v3i2.2189Kata Kunci:
Konflik Remaja, Tekanan Orang Tua, Pilihan HidupAbstrak
Perbedaan pandangan antara orang tua dan remaja mengenai masa depan sering memicu konflik, khususnya saat orang tua memaksa anak untuk melanjutkan pendidikan formal, sementara remaja memiliki keinginan lain seperti bekerja atau menikah. Konflik ini mencerminkan ketegangan antara harapan eksternal dan aspirasi pribadi, yang berdampak pada kondisi psikologis dan kemampuan remaja dalam mengambil keputusan. Penelitian ini penting dilakukan karena isu tersebut masih jarang ditelaah secara mendalam, padahal kerap terjadi dalam kehidupan remaja. Dengan pendekatan kualitatif metode studi kasus, subjek penelitian adalah siswa SMA kelas XII yang mengalami tekanan dalam menentukan pilihan pasca kelulusan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa remaja mengalami tekanan emosional, kebingungan identitas, dan perasaan terpaksa mengikuti kehendak orang tua. Strategi yang digunakan bervariasi, mulai dari patuh diam-diam hingga melakukan negosiasi. Penelitian ini menegaskan pentingnya ruang dialog antara orang tua dan anak serta peran konselor sekolah sebagai mediator dalam mendukung remaja mengenali potensi diri dan mengambil keputusan yang bermakna bagi masa depannya.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 AflahConsilia : Jurnal Bimbingan dan Konseling

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


