ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA
<table style="height: 314px; width: 564px;"> <tbody> <tr> <td style="width: 558px;"> <p><strong>ABDIANDAYA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat</strong> is a peer-reviewed, open-access scientific journal focusing on a university-community research and engagement program to advance theories, research, and practices related to all forms of outreach and engagement. This journal is published bi-annually (February and August) by the Centre for Research and Community Engagement of Institut Agama Islam Ngawi (LP2M Institut Agama Islam Ngawi).</p> <p>Editors welcome scholars, researchers, and practitioners of education around the world to submit scholarly articles to be published in this journal. All articles will be reviewed by experts before being accepted for publication. Each author is solely responsible for the content of published articles.</p> <p> </p> </td> </tr> </tbody> </table> <table class="data" style="height: 308px; width: 104.035%;" width="100%" bgcolor="#e6e7e9"> <tbody> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px; width: 20%;" width="20%">Original Title</td> <td style="height: 28px; width: 84.5391%;" width="80%"><strong>ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat</strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px; width: 20%;">English Title</td> <td style="height: 28px; width: 84.5391%;"><strong>ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat</strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px; width: 20%;" width="20%">Short Title</td> <td style="height: 28px; width: 84.5391%;" width="80%"><strong>ABDIANDAYA</strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px; width: 20%;" width="20%">Frequency</td> <td style="height: 28px; width: 84.5391%;" width="80%"><strong>2 issues per year (February and August)</strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px; width: 20%;" width="20%">DOI</td> <td style="height: 28px; width: 84.5391%;" width="80%"><strong>10.56997/abdiandaya </strong>by <img src="https://ejournal.iaingawi.ac.id/public/tools/crossref.png" alt="" height="14" /><strong> <br /></strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px; width: 20%;" width="20%">Online ISSN</td> <td style="height: 28px; width: 84.5391%;" width="80%"><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230711162115735">3021-7334</a></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px; width: 20%;" width="20%">Print ISSN</td> <td style="height: 28px; width: 84.5391%;" width="80%">-</td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px; width: 20%;" width="20%">Editor-in-chief</td> <td style="height: 28px; width: 84.5391%;" width="80%">Ciptia Khoirulina Sanawati</td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px; width: 20%;" width="20%">Publisher</td> <td style="height: 28px; width: 84.5391%;" width="80%">LP2M Institut Agama Islam Ngawi</td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="height: 28px; width: 20%;">Language</td> <td style="height: 28px; width: 84.5391%;"><strong>English, Indonesia</strong></td> </tr> </tbody> </table> <p><strong>FOCUS AND SCOPE </strong></p> <p><strong>ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat </strong>has a main focus on the development of sciences in the realm of community service. The scope of community service includes training, marketing, design, community empowerment, social access, border areas, less developed areas, and education for sustainable development.</p>LP2M Institut Agama Islam Ngawien-USABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat 3021-7334PEMBERDAYAAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DAN NUMERASI DI DESA KLURAHAN
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2438
<p>The literacy and numeracy skills of elementary school children in Klurahan Village are still relatively low, due to low motivation to learn, lack of variety in teaching methods, and limited involvement of parents and supporting facilities. To address these issues, students from the Ngawi Islamic Institute conducted a tutoring program through a Community Empowerment Practicum (PPM) in July 2025. This study employed a descriptive qualitative approach with 30 students from grades I–VI at Klurahan Elementary School and Nurul Islam Klurahan Islamic School as subjects, who participated in 13 sessions. The program was implemented through the stages of problem identification, planning, implementation, and evaluation, using a contextual, participatory, and enjoyable learning approach. The results showed an improvement in students' basic skills in reading, writing, and arithmetic, as well as a higher enthusiasm for learning. The results indicated an improvement in children's basic skills in reading, writing, and arithmetic, as well as the development of a learning spirit. The evaluation also noted positive changes in learning habits, although these were not yet uniform. Challenges faced include irregular attendance and limited parental involvement. This program makes a tangible contribution to improving the quality of basic education in rural areas and is relevant for sustainable development through cross-sectoral collaboration.</p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>tutoring, literacy, numeracy, basic education, community empowerment</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p>Kemampuan literasi dan numerasi anak sekolah dasar di Desa Klurahan masih tergolong rendah, disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar, metode pembelajaran yang kurang variatif, serta terbatasnya peran orang tua dan sarana pendukung. Untuk menjawab permasalahan tersebut, mahasiswa Institut Agama Islam Ngawi melaksanakan program bimbingan belajar melalui kegiatan Praktikum Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada Juli 2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek 30 anak kelas I–VI yang berasal dari SDN Klurahan dan MI Nurul Islam Klurahan, yang mengikuti 13 kali pertemuan. Program dilaksanakan melalui tahapan identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dengan pendekatan pembelajaran kontekstual, partisipatif, dan menyenangkan. Hasilnya menunjukkan peningkatan kemampuan dasar siswa dalam membaca, menulis, dan berhitung, serta munculnya semangat belajar yang lebih tinggi. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dasar anak dalam membaca, menulis, dan berhitung, serta tumbuhnya semangat belajar. Evaluasi juga mencatat perubahan positif dalam kebiasaan belajar meskipun belum merata. Tantangan yang dihadapi meliputi ketidakteraturan kehadiran dan minimnya keterlibatan orang tua. Program ini memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan mutu pembelajaran dasar di wilayah pedesaan dan relevan untuk dikembangkan secara berkelanjutan melalui kolaborasi lintas sektor.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>bimbingan belajar, literasi, numerasi, pendidikan dasar, pemberdayaan masyarakat</em></p>Sya'idunMuhammad Ulil AbrorMohamad Azhar Annawa UBMYahya RaihanDoni Assibli MahmudWahyu Dimas SaputraNaufal Diama PutraSri WulandariRohmatul FauziahDinatus ZahroKholi Sotus SarirohAlvina Tri Nur CahyantiNera Ayu Jayanti
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-212025-08-2132677810.56997/abdiandaya.v3i2.2438PEMBERDAYAAN “SERAYU CATERING” MELALUI STRATEGI PEMASARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2380
<p>This community service examines the increase in marketing for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) "Serayu Catering" in Rembang Regency. Marketing is important to increase competitiveness. However, MSMEs face several challenges in their implementation because they do not implement marketing effectively. Using a qualitative approach and case studies, this devotion found several effective visual marketing strategies, including putting up banners, creating business cards, creating logos, creating invoices, and stamping. These five strategies not only improve business professionalism, but also help strengthen brand identity and expand market reach. The results of the service show that a simple but consistent approach to marketing can have a real impact on increasing customer trust and operational effectiveness. Therefore, similar programs need to be expanded so that more MSMEs in the regions can benefit from targeted and applicable marketing.</p> <p><strong>Keywords: </strong><em>Visual </em><em>Marketing, </em><em>MSMEs</em><em>, Serayu Catering</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p>Pengabdian masyarakat ini mengkaji tentang peningkatan pemasaran bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) “Serayu Catering” di Kabupaten Rembang. Pemasaran penting untuk meningkatkan daya saing. Namun, UMKM menghadapi beberapa tantangan dalam penerapannya karena kurang menerapkan pemasaran secara efektif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi kasus, pengabdian ini menemukan beberapa strategi pemasaran visual yang efektif, termasuk memasang banner, membuat kartu nama, pembuatan logo, pembuatan invoice, dan stempel. Kelima strategi tersebut tidak hanya meningkatkan profesionalitas usaha, tetapi juga membantu memperkuat identitas merek dan memperluas jangkauan pasar. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pendekatan sederhana namun konsisten dalam pemasaran mampu memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kepercayaan pelanggan dan efektivitas operasional. Oleh karena itu, program serupa perlu diperluas agar lebih banyak UMKM di daerah dapat merasakan manfaat dari pemasaran yang terarah dan aplikatif.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>Pemasaran Visual, UMKM, Serayu Catering</em></p>Zulfadya Nur RohmahMely FitryaniDea Amelia PutriDhoni Rizky Widya Mardika
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-212025-08-2132798810.56997/abdiandaya.v3i2.2380PELATIHAN PEMULASARAAN JENAZAH SEBAGAI UPAYA TRANSFORMASI PENGETAHUAN KEAGAMAAN BAGI IBU-IBU MUSLIMAT DESA SIDOMULYO KEDIRI
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2395
<p>This community service activity aims to empower Muslimat women in Sidomulyo Village, Semen District, Kediri Regency, through training in funeral arrangements in accordance with Islamic law. The main issue raised is the low understanding and skills of the community, especially women, in taking care of corpses appropriately and according to religious guidance. The training was designed using the Participatory Action Research (PAR) approach, which involves active participation of the community in all stages: problem identification, planning, implementation, and evaluation. The training materials included procedures for bathing, shrouding, praying and burying the dead, which were delivered theoretically and practically by competent resource persons. The results of the training showed a significant increase in participants' knowledge and skills, as well as encouraging social change in the form of growing collective awareness of the importance of women's independence in the management of corpses in rural environments. This activity is expected to be a sustainable training model that can be replicated in other areas with similar problems.</p> <p><strong>Keywords: </strong><em>Women's Empowerment, Funeral Management, Muslimat, Community Service, Participatory Action Research</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p>Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu Muslimat Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, melalui pelatihan pemulasaraan jenazah yang sesuai dengan syariat Islam. Isu utama yang diangkat adalah rendahnya pemahaman dan keterampilan masyarakat, khususnya perempuan, dalam mengurus jenazah secara tepat dan sesuai tuntunan agama. Pelatihan ini dirancang menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR), yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam seluruh tahapan: identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Materi pelatihan meliputi tata cara memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan jenazah, yang disampaikan secara teoritis dan praktis oleh narasumber kompeten. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta, serta mendorong perubahan sosial berupa tumbuhnya kesadaran kolektif akan pentingnya kemandirian perempuan dalam pengurusan jenazah di lingkungan pedesaan. Kegiatan ini diharapkan menjadi model pelatihan berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan permasalahan serupa.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>Pemberdayaan Perempuan, Pemulasaraan Jenazah, Muslimat, Pengabdian Masyarakat, Participatory Action Research</em></p>thoriqul thoriqDinar Ayu Chandra AgustinWilda Rochman HakimEla Indah Dwi SyayektiFarah HanifahZahra YasminMuhammad Ilham AbdullahAstin Nurhidayah SamawatiGalih PrayogoLailatun Nuriyatin NingtyasAldila Aliffia Is Sya AgustinaWahyu Witanti Karisma YuristaPutri WulandariAlivi MuhandisZhafira Nauva SabilaEldico Oktaveri MurendraBeta Afkarul Wafiroh NuruddinAqsagya Putri Alifia
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-212025-08-21328910110.56997/abdiandaya.v3i2.2395PENGUATAN KAPASITAS UMKM BATIK DESA SUKOWIDI MAGETAN MELALUI PENDAMPINGAN PEMASARAN DIGITAL UNTUK BRANDING DAN PROMOSI
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2444
<p>Empowering Batik MSMEs in Sukowidi Village aims to enhance the marketing of the village’s traditional batik through digital marketing strategies. Despite its great potential, Sukowidi batik faces several marketing challenges, as its promotion still relies on WhatsApp Business and limited exhibitions. This study employs the Contextual Action Research method to identify effective approaches for improving batik marketing. The findings indicate that developing a website and utilizing Instagram advertisements can significantly expand marketing reach and raise public awareness of batik. It is expected that this program will help increase sales while promoting the cultural heritage of Sukowidi batik in the digital world.</p> <p><strong>Kowords : </strong><em>Community empowerment,</em> <em>MSMEs</em><em>,</em><em> digital marketing, local batik</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak :</strong></p> <p>Penguatan Kapasitas UMKM Batik di Desa Sukowidi bertujuan untuk meningkatkan pemasaran batik khas desa melalui strategi pemasaran digital. Meskipun memiliki potensi yang besar, batik Desa Sukowidi menghadapi beberapa hambatan dalam pemasaran, yang saat ini masih bergantung pada WhatsApp Business dan pameran yang terbatas. Penelitian ini menggunakan metode Contextual Action Research untuk mengidentifikasi cara-cara efektif dalam meningkatkan pemasaran batik. Hasil temuan menunjukkan bahwa pembuatan website dan penggunaan Instagram ads dapat secara signifikan meningkatkan jangkauan pemasaran dan pengenalan batik kepada masyarakat luas. Diharapkan, pengabdian ini dapat membantu meningkatkan penjualan serta memperkenalkan budaya batik Desa Sukowidi dalam dunia digital.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong><em>pemberdayaan masyarakat, UMKM</em><em>,</em><em> digital marketing, batik lokal</em></p>Alfi Wahyu ZaharaM Ali Imron Abdul AzizRalintang Pebruari K.AAnisa Dwi RahmawatiRico Riyansyah Inziana ZahroiniRosyta Shofiyatun Nadila MeylinaSri Wahyuningsih Abdussalam Abdussalam Riyan Adi Prayogo Akbar Riadus Shabirin Akbar Riadus Shabirin Yolin Inka AprilianaDwi Lailatus Sa’adah
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-212025-08-213210211110.56997/abdiandaya.v3i2.2444OPTIMALISASI PEMAHAMAN FIKIH JAMAAH MASJID AL-IKHLAS MELALUI KAJIAN KITAB FATHUL QARIB
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2440
<p>Islamic scholarly studies based on classical texts play a vital role in strengthening the religious literacy of Muslim communities. Fathul Qarib by Ibnu Qasim al-Ghazzi is frequently used as a foundational reference in Shafi'i jurisprudence. Masjid Al-Ikhlas consistently organizes study sessions of this book every Tuesday night. These sessions serve as a non-formal educational platform widely attended by people of various age groups. This study aims to analyze the effectiveness and impact of the sessions on the community’s understanding of fiqh. A qualitative case study approach was used. Data were collected through participant observation, in-depth interviews with five key informants, and structured questionnaires distributed to thirty regular attendees. The findings reveal a significant improvement in participants’ basic understanding of Shafi'i fiqh. Attendees demonstrated enhanced comprehension of religious practices such as ablution, prayer, and fasting. Most respondents reported behavioral changes in their daily worship practices. Social interactions among participants also improved. These sessions contributed to strengthening community cohesion and promoted a participatory culture of religious learning. The mosque functions as an active and relevant center for Islamic education. The results of this study emphasize the urgency of developing more interactive fiqh teaching methods to further enhance participant understanding and expand the reach and benefits of the study sessions.</p>sugito sugitoLukman Khoirinkhoirul faizinmoch mahsun
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-212025-08-213211212510.56997/abdiandaya.v3i2.2440PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DESA MELALUI ANYAMAN MENUJU KEMANDIRIAN DAN EKONOMI KREATIF DI DESA NGELANG KARTOHARJO MAGETAN
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2445
<p>Women's Empowerment is an effort to improve the position and role of women through guidance in carrying out an activity. In Ngelang Village, Kartoharjo District, Magetan Regency, a community service program was held that focused on empowering youth from Karangtaruna and village women through making bags from woven rope, netting, and plastic. This is because many Karangtaruna youth and women still do not have the skills they have. This service program consists of skills training for women in making woven bags from rope, netting, and plastic. The purpose of this activity is to provide weaving skills to the youth from Karangtaruna and women of Ngelang Village, who have an interest in increasing creative economic independence. Utilizing local wisdom and following current trends. The reason for choosing this weaving training is because the materials used are affordable, easy to obtain, durable, and can be produced by anyone who is willing to make the effort, and have good selling value. The method used is Participatory Action Research (PAR). The benefits of this training can open insights about weaving that can be done by women in Ngelang Village without having to leave the house. With bag weaving activities, village women can be more independent and increase family income.</p> <p><strong>Keywords:</strong><em> Empowerment, Training, Plastic Weaving</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p>Pemberdayaan Perempuan merupakan usaha untuk meningkatkan posisi dan peran wanita melalui bimbingan dalam menjalankan suatu aktivitas. Di desa Ngelang Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan, diadakan program pengabdian masyarakat yang berfokus pada pemberdayaan pemuda karangtaruna dan Perempuan desa melalui pembuatan tas dari anyaman tali, jali dan plastik. Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya pemuda karangtaruna dan Wanita yang belum memiliki keterampilan yang mereka miliki. Program pengabdian ini terdiri dari pelatihan keterampilan untuk Wanita dalam membuat tas anyaman dari bahan tali, jali dan plastik. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan keterampilan anyaman kepada para pemuda karangtaruna dan Perempuan Desa Ngelang, yang memiliki minat dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi kreatif. Memanfaatkan kearifan lokal dan mengikuti tren yang ada saat ini. Alasan memilih pelatihan anyaman ini karena bahan yang digunakan terjangkau, mudah diperoleh, tahan lama, serta dapat diproduksi oleh siapa saja yang bersedia berusaha, dan memiliki nilai jual baik. Metode yang digunakan <em>Participation Action Research</em> (PAR). Manfaat dari pelatihan ini dapat membuka wawasan tentang anyaman yang bisa dilakukan oleh perempuan desa ngelang tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan kegiatan anyaman tas perempuan desa bisa lebih mandiri dan menambah pendapatan keluarga.</p> <p><strong><em>Kata Kunci :</em></strong><em> Pemberdayaan, Pelatihan, Anyaman Plastik.</em></p>LILIK SOFIANIYATINMalik IbrahimWidiya Nurul WahidahMoch.Hamim FarkhaniMuh. Khulafaur RosyidinFiki Adelia Setefani, Rizky Selvia PutriTrisnawati TrisnawatiNadia Puji LestariKusnul KhotimahKhubaib Al FachriReza Abdul Wahab Masyruri MasyruriPutri Kumala SariFarid Ahmadi
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-212025-08-213212613610.56997/abdiandaya.v3i2.2445PENDAMPINGAN SERTIFIKASI HALAL SEBAGAI UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LEGALITAS DAN DAYA SAING UMKM
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2447
<p>The halal certification assistance program for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) is a strategy to enhance business legality, consumer trust, and product competitiveness. This initiative was implemented by PPM Group 09 IAI Ngawi in Mrahu Village, Kartoharjo Sub-district, Magetan District, in collaboration with the Halal Center IAI Ngawi and the Mrahu Village Government. The method used is Participatory Action Research (PAR) with four main stages: Community Research Social Problem Diagnostic to identify barriers, Community Strategic Planning to develop mentoring strategies, Community Resource Mobilization for socialization and technical guidance implementation, and Reflection for evaluation and follow-up. The program targets three food processing MSMEs without halal certification, as well as PKK members of Mrahu Village as additional participants. As a result, all participants successfully completed the required documents and submitted their certification applications through the SiHalal BPJPH system. The face-to-face approach and technical assistance proved effective in addressing digital literacy and administrative challenges. This program is recommended for expansion through sustained collaboration among stakeholders.</p> <p><strong>Keywords: </strong><em>Halal Certification Assistance, UMKM, Business Legality, Community Empowerment</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p>Program pendampingan sertifikasi halal bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan strategi untuk meningkatkan legalitas usaha, kepercayaan konsumen, dan daya saing produk. Kegiatan ini dilaksanakan oleh PPM Kelompok 09 IAI Ngawi di Desa Mrahu, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, bekerja sama dengan Halal Center IAI Ngawi dan Pemerintah Desa Mrahu. Metode yang digunakan adalah <em>Participatory Action Research</em> (PAR) dengan empat tahap utama, yaitu <em>Community Research Social Problem Diagnostic</em> untuk mengidentifikasi hambatan, <em>Community Strategic Planning</em> untuk menyusun strategi pendampingan, <em>Community Resource Mobilization</em> untuk pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis, serta <em>Reflection</em> untuk evaluasi dan tindak lanjut. Sasaran program mencakup tiga pelaku UMKM pangan olahan yang belum memiliki sertifikasi halal, serta anggota PKK Desa Mrahu sebagai peserta tambahan. Hasilnya, seluruh peserta berhasil melengkapi dokumen dan mengajukan sertifikasi melalui sistem <em>SiHalal </em>BPJPH. Pendekatan tatap muka dan pendampingan teknis terbukti efektif mengatasi hambatan literasi digital dan administrasi. Program ini direkomendasikan diperluas dengan sinergi berkelanjutan antar pemangku kepentingan.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>Pendampingan Sertifikasi Halal, UMKM, Legalitas Usaha, Pemberdayaan Masyarakat</em></p>Linawati Khoirul AnamWulan Feronika Maharani Mohammad Irvan Bayu SaputraFarida Nur Mudmainah WahyuningsihMuhammad Fatkhul Ikhwansyah Afini Fikriyani Amelia Putri Cahyanti Wahyu Kukuh Prayoga Nur Rohman Hidayat Naufal Friza Asraful ArifinRimas Sadha Abdi PutraSofia WidianaLinda Suciati
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-212025-08-213213714810.56997/abdiandaya.v3i2.2447SOSIALISASI PELAYANAN PRODUK DAN JASA SIMPANAN TABUNGAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN NASABAH BMT NGABAR
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2164
<p>This study aims to describe the implementation of the socialization of savings products and services to customers at BMT Ngabar. The research approach used is descriptive qualitative, with data collection techniques including interviews, observation, and documentation. The results show that BMT Ngabar applies various socialization methods such as personal approaches, group activities, and the utilization of social media. Customer understanding of savings products improved after participating in socialization activities. The customers' response was generally positive, although challenges remained, particularly in understanding certain Islamic finance terminologies. Supporting factors for the socialization included BMT’s credibility and support from community leaders, while obstacles included low financial literacy and limited human resources. The socialization efforts proved effective in increasing the number of customers and the volume of savings. This study recommends that BMT Ngabar enhance the intensity of socialization, simplify the material, improve staff capacity, and develop customer loyalty programs.</p> <p><strong>Keywords</strong>: <em>Socialization, BMT, Savings Products, Financial Services, Islamic Financial Literacy</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan sosialisasi pelayanan produk dan jasa simpanan tabungan kepada nasabah di BMT Ngabar. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BMT Ngabar menerapkan berbagai metode sosialisasi seperti pendekatan personal, kegiatan kelompok, serta pemanfaatan media sosial. Tingkat pemahaman nasabah terhadap produk tabungan mengalami peningkatan setelah mengikuti kegiatan sosialisasi. Respon nasabah pada umumnya positif, meskipun terdapat tantangan dalam memahami istilah-istilah syariah tertentu. Faktor pendukung sosialisasi meliputi kredibilitas BMT dan dukungan tokoh masyarakat, sedangkan faktor penghambatnya adalah rendahnya literasi keuangan dan keterbatasan sumber daya manusia. Sosialisasi terbukti efektif dalam meningkatkan jumlah nasabah dan volume tabungan. Penelitian ini merekomendasikan agar BMT Ngabar meningkatkan intensitas sosialisasi, menyederhanakan materi, meningkatkan kapasitas SDM, serta mengembangkan program loyalitas nasabah.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>Sosialisasi, BMT, Produk Tabungan, Pelayanan Jasa Keuangan, Literasi Keuangan Syariah</em></p>A'ang Yusril Musyafa'
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-232025-08-233214916010.56997/abdiandaya.v3i2.2164PELATIHAN BUDIDAYA MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (BSF): SOLUSI PAKAN TERNAK ALTERNATIF DAN PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI DESA PENCOL
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2460
<p>The high cost of feed in fish and poultry farming has become a challenge for rural communities. In addition, there are also environmental problems caused by the accumulation of organic waste. This community empowerment practicum discusses maggot cultivation training, which aims to support food security for fish and poultry. The training provides an eco-friendly alternative feed through the cultivation of Black Soldier Fly (BSF) maggots, which are capable of converting organic waste into a protein source. By using the PAR method, the community is not only positioned as beneficiaries but also actively participates as the main actors in identifying and implementing solutions. The implementation of maggot cultivation training begins from egg production to larval maintenance, accompanied by proper waste management techniques. Field observation was carried out using a participatory approach that involved the residents of Pencol village. The evaluation results of the maggot cultivation training in Pencol village showed an increase in community understanding from 60% to 80%. The evaluation also indicated the formation of a maggot farming group within the community as part of the empowerment process.</p> <p><strong>Keywords: </strong><em>community empowerment, maggot cultivation, black soldier fly (BSF), organic waste management</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p>Tingginya biaya pakan pada usaha budidaya ikan dan unggas menjadi sebuah tantangan di masyarakat desa. Di samping itu terdapat pula permasalahan lingkungan dari penumpukan sampah organik. Praktikum pemberdayaan masyarakat ini membahas tentang pelatihan budidaya maggot yang mempunyai tujuan untuk mendukung ketahanan pangan ikan dan unggas. Pelatihan ini memberikan pakan alternatif ramah lingkungan melalui budidaya maggot <em>Black Soldier Fly</em> (BSF) dimana mampu mengelola sampah organik menjadi sumber protein. Dengan menggunakan metode PAR masyarakat tidak hanya berperan sebagai penerima manfaat, tetapi juga turut serta sebagai aktor utama dalam menemukan dan melaksanakan solusi. Pelaksanaan pelatihan budidaya maggot dimulai dari produksi telur hingga pemeliharaan larva disertai dengan penggunaan teknik pengelolaan sampah yang tepat. Dalam observasi lapangan dilakukan dengan pendekatan partisipatif yang dimana melibatkan masyarakat desa Pencol. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan budidaya maggot di Desa Pencol, mengalami peningkatan pemahaman masyarakat dari 60% menjadi 80%. Evaluasi menunjukkan terbentuknya kelompok budidaya maggot pada masyarakat sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>pemberdayaan masyarakat, budidaya maggot, lalat BSF, penegelolaan sampah organik.</em></p>Ciptia Khoirulina SanawatiAn’im AlayyaBahak UdinEvina HestikaFitra Mulya FajrullohIsma SilviMuchamad Anwar FuadiMuhammad Abdul Rozaq KhoirudinMuhammadun Syahbana BadarMuhammad Yunus Ridho AminNofi Savira DewiSaveena Meira IskandarSiti Nusrotul DiyanaUfa Della Citra
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-302025-08-3032161171EDUKASI LITERASI DIGITAL UNTUK PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA DI SDN MOJOREJO KABUPATEN MOJOKERTO
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2396
<p>The rapid development of digital technology has affected the behavior of children, including elementary school students who are vulnerable to exposure to negative digital content such as violence, covert pornography, hate speech, and disrespectful behavior. This condition has the potential to trigger early juvenile delinquency if not accompanied by adequate education and supervision. This service activity aims to provide digital literacy education to elementary school students as an effort to prevent deviant behavior due to unhealthy digital media consumption. The activity was carried out at SDN Mojorejo, Mojopilang Village, Mojokerto Regency involving 30 students in grades V and VI. The method used was participatory-educative through interactive lectures, group discussions, digital situation simulations, educational video screenings, and value reflections. The results showed a significant increase in students' understanding of negative digital content, ethical use of digital media, and awareness of the dangers of excessive gadget use. The average post-test score increased by 32-37 points compared to the pre-test on all indicators. Students showed high enthusiasm, active participation, and positive commitment to healthy internet use. Teachers and parents also gave good responses and supported the sustainability of similar programs. This activity proves that digital literacy education from an early age, with the right approach, can be a strategic step in shaping student character and preventing the growth of juvenile delinquency due to the negative influence of digital media.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p>Pesatnya perkembangan teknologi digital telah mempengaruhi perilaku anak-anak, termasuk siswa sekolah dasar yang rentan terhadap paparan konten digital negatif seperti kekerasan, pornografi terselubung, ujaran kebencian, serta perilaku tidak sopan. Kondisi ini berpotensi memicu munculnya kenakalan remaja usia sekolah jika tidak disertai dengan edukasi dan pengawasan yang memadai. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi literasi digital kepada siswa SD sebagai upaya pencegahan perilaku menyimpang akibat konsumsi media digital yang tidak sehat. Kegiatan dilaksanakan di SDN Mojorejo, Desa Mojopilang, Kabupaten Mojokerto dengan melibatkan 30 siswa kelas V dan VI. Metode yang digunakan adalah edukatif-partisipatif melalui ceramah interaktif, diskusi kelompok, simulasi situasi digital, pemutaran video edukasi, serta refleksi nilai. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa mengenai konten digital negatif, etika penggunaan media digital, serta kesadaran akan bahaya penggunaan gadget secara berlebihan. Rata-rata skor post-test meningkat 32–37 poin dibandingkan pre-test pada seluruh indikator. Siswa menunjukkan antusiasme tinggi, partisipasi aktif, serta komitmen positif terhadap penggunaan internet secara sehat. Guru dan orang tua juga memberikan tanggapan yang baik dan mendukung keberlanjutan program serupa. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi literasi digital sejak usia dini, dengan pendekatan yang tepat, mampu menjadi langkah strategis dalam membentuk karakter siswa dan mencegah tumbuhnya kenakalan remaja akibat pengaruh negatif media digital.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>Literasi Digital, Kenakalan Remaja, Konten Negatif, Edukasi Karakter</em></p>Muhammad FaqihSari Indah LestariKhalilia Nur IswatiEllyda Retpitasari
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-312025-08-313217218110.56997/abdiandaya.v3i2.2396PELATIHAN PEMULASARAAN JENAZAH PEREMPUAN SEBAGAI STRATEGI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI DESA KARANGMOJO MAGETAN
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2491
<p>Corpse care (pemulasaraan jenazah) is a collective obligation (fardhu kifayah) in Islam, encompassing bathing, shrouding, praying, and burying the deceased. However, in community practice, this duty is often entirely delegated to male funeral attendants (modin), even for female corpses, limiting community participation and understanding, especially among women. This community service project aimed to empower women by training them on the procedures for female corpse care in accordance with Islamic law. The implementation method consisted of four stages: (1) preparation, (2) execution (theoretical material delivery and direct practice), (3) mentoring, and (4) evaluation. The participants were 35 mothers from the Family Welfare Empowerment (PKK) group in Karangmojo Village. The results showed high enthusiasm and participation from the attendees, reaching 90% of the target. Participants gained not only a comprehensive theoretical understanding of the laws and procedures of the "4M": Memandikan (bathing the deceased), Mengkafani (shrouding the deceased), Menshalatkan (performing the funeral prayer), and Mengkafani (burying the deceased) but also practical skills through simulation. It is concluded that this training successfully enhanced the capacity and readiness of the PKK mothers to serve as local resources who are prepared and skilled in performing the fardhu kifayah duty, while also strengthening the socio-religious role of women at the village level.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p>Pengurusan jenazah (pemulasaraan) merupakan kewajiban kolektif (fardhu kifayah) dalam Islam yang meliputi memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan. Namun dalam praktiknya di masyarakat, tugas ini seringkali diserahkan sepenuhnya kepada modin (petugas pemakaman) laki-laki, termasuk untuk jenazah perempuan, sehingga partisipasi dan pemahaman masyarakat, khususnya perempuan, masih terbatas. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberdayakan perempuan melalui pelatihan tata cara pemulasaraan jenazah perempuan yang sesuai dengan syariat Islam. Metode pelaksanaan terdiri dari empat tahap: (1) persiapan, (2) pelaksanaan (penyampaian materi teoritis dan praktik langsung), (3) pendampingan, dan (4) evaluasi. Peserta berjumlah 35 orang ibu-ibu PKK Desa Karangmojo. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme dan partisipasi yang tinggi dari peserta, mencapai 90% dari target. Peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis yang komprehensif mengenai hukum dan tata cara 4M: Memandikan, Mengkafani, Menshalatkan, dan Menguburkan, tetapi juga keterampilan praktis melalui simulasi. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini berhasil meningkatkan kapasitas dan kesiapan ibu-ibu PKK sebagai sumber daya lokal yang sigap dan terampil dalam melaksanakan kewajiban fardhu kifayah, sekaligus memperkuat peran sosial-keagamaan perempuan di tingkat desa.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>Pemulasaraan Jenazah, Fardhu Kifayah, Pemberdayaan Perempuan, Desa Karangmojo, Pelatihan</em></p>Abdul Aziz BinsaMuhammad Abdur RohmanPutri Bibit MeilanaSyahrul Mushtofa
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-312025-08-313218219010.56997/abdiandaya.v3i2.2491REVITALISASI SISTEM AMONG KI HADJAR DEWANTARA MELALUI PROGRAM SEMESTA BELAJAR DI DESA JAJAR KABUPATEN MAGETAN
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/ABDIANDAYA/article/view/2487
<p>The concept of the Among System developed by Ki Hadjar Dewantara emphasizes that education that liberates, guides, and humanizes students is relevant again in answering today's educational challenges, especially in rural areas that still experience limited access and quality of education. This article discusses the implementation of the Among System through the “Semesta Belajar” Program in Jajar Village, Kartoharjo District, Magetan Regency. Present as a form of community service that aims to revive the values of the among system through a participatory, contextual, and community-based approach. This program involves collaboration between the community, educators, and students. This research method uses a descriptive qualitative approach with observation, interview, and documentation techniques. The results show that the Semesta Belajar Program is able to create an inclusive, independent, and local value-based learning space, while providing space for children to actualize emotions and feelings that have not been obtained in formal schools, and also the active role of the community in providing support to children to reduce the intensity of gadget use by school-age children. This article recommends strengthening collaboration between stakeholders for the sustainability of the program.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p>Konsep Sistem Among yang dikembangkan Ki Hadjar Dewantara menekankan Pendidikan yang membebaskan, menuntun, dan memanusiakan peserta didik kembali relevan dalam menjawab tantangan pendidikan masa kini, khususnya di wilayah pedesaan yang masih mengalami keterbatasan akses dan kualitas Pendidikan. Artikel ini membahas implementasi Sistem Among melalui Program Semesta Belajar di Desa Jajar, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan. Hadir sebagai bentuk pengabdian Masyarakat yang bertujuan menghidupkan Kembali nilai nilai system among melalui pendekatan partisipatif, kontekstual, dan berbasis komunitas. Program ini melibatkan kolaborasi antara Masyarakat, pendidik, dan Mahasiswa. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa Program Semesta Belajar mampu menciptakan ruang belajar yang inklusif, merdeka, dan berbasis nilai-nilai lokal, sekaligus memberikan ruang bagi anak untuk mengaktualisasi emosi dan perasaan yang selama ini tidak didapatkan di sekolah formal, dan juga peran aktif Masyarakat dalam memberikan dukungan kepada anak untuk mengurangi intensitas penggunaan Gadget anak usia sekolah. Artikel ini merekomendasikan penguatan kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk keberlanjutan program.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Sistem Among, Ki Hadjar Dewantara, Semesta Belajar, Pendidikan Alternatif</em></p>Budiarda Widya LaksanaNurma IfadaM. Charis IrvaniRiko Malaya SandiHusni Mubarok Risky RamadhaniRizqi Faridatun Na'imahMuhammad Rafiq AnnashihDyah Ayu RetnowatiKhoirul RahmadaniBurhanudin BurhanudinArdanik Ika Safitri
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-312025-08-313219120110.56997/abdiandaya.v3i2.2487