PELATIHAN BUDIDAYA MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (BSF): SOLUSI PAKAN TERNAK ALTERNATIF DAN PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI DESA PENCOL
Keywords:
community empowerment, maggot cultivation, black soldier fly (BSF), organic waste managementAbstract
The high cost of feed in fish and poultry farming has become a challenge for rural communities. In addition, there are also environmental problems caused by the accumulation of organic waste. This community empowerment practicum discusses maggot cultivation training, which aims to support food security for fish and poultry. The training provides an eco-friendly alternative feed through the cultivation of Black Soldier Fly (BSF) maggots, which are capable of converting organic waste into a protein source. By using the PAR method, the community is not only positioned as beneficiaries but also actively participates as the main actors in identifying and implementing solutions. The implementation of maggot cultivation training begins from egg production to larval maintenance, accompanied by proper waste management techniques. Field observation was carried out using a participatory approach that involved the residents of Pencol village. The evaluation results of the maggot cultivation training in Pencol village showed an increase in community understanding from 60% to 80%. The evaluation also indicated the formation of a maggot farming group within the community as part of the empowerment process.
Keywords: community empowerment, maggot cultivation, black soldier fly (BSF), organic waste management
Abstrak:
Tingginya biaya pakan pada usaha budidaya ikan dan unggas menjadi sebuah tantangan di masyarakat desa. Di samping itu terdapat pula permasalahan lingkungan dari penumpukan sampah organik. Praktikum pemberdayaan masyarakat ini membahas tentang pelatihan budidaya maggot yang mempunyai tujuan untuk mendukung ketahanan pangan ikan dan unggas. Pelatihan ini memberikan pakan alternatif ramah lingkungan melalui budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) dimana mampu mengelola sampah organik menjadi sumber protein. Dengan menggunakan metode PAR masyarakat tidak hanya berperan sebagai penerima manfaat, tetapi juga turut serta sebagai aktor utama dalam menemukan dan melaksanakan solusi. Pelaksanaan pelatihan budidaya maggot dimulai dari produksi telur hingga pemeliharaan larva disertai dengan penggunaan teknik pengelolaan sampah yang tepat. Dalam observasi lapangan dilakukan dengan pendekatan partisipatif yang dimana melibatkan masyarakat desa Pencol. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan budidaya maggot di Desa Pencol, mengalami peningkatan pemahaman masyarakat dari 60% menjadi 80%. Evaluasi menunjukkan terbentuknya kelompok budidaya maggot pada masyarakat sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat.
Kata Kunci: pemberdayaan masyarakat, budidaya maggot, lalat BSF, penegelolaan sampah organik.
Downloads


Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.