PEMBINAAN KAMPUNG MODERASI BERAGAMA MELALUI SOSIALISASI TANAM KEBERSAMAAN PANEN KEMAKMURAN DI DESA TAWANG KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI
DOI:
https://doi.org/10.56997/abdiandaya.v3i1.1753Keywords:
Guidance, Religious Moderation, SocializationAbstract
Religious moderation is a way to strengthen relations between religious communities. Forming cooperation and strengthening communication is the most important thing in the process of establishing religious moderation in society. Apart from that, society needs to foster harmony and tolerance to avoid prolonged conflict. By implementing these things, religious people in society can carry out their religious activities safely without worrying about disapproval and rebellion from other religions. Because of this, it is necessary to hold socialization activities in the community regarding the essence of religious moderation and how religious moderation is a way to foster prosperity in society. This then became the reason for the formation of the "Plant Togetherness Harvest Prosperity" activity held by the Wates District KUA in collaboration with the Religions Study Program of the Kediri State Islamic Institute which was carried out in Tawang Village, Wates District, Kediri Regency. In this program, people from various religious backgrounds are invited to plant sweet potatoes together as a symbol of togetherness and mutual cooperation regardless of differences in beliefs. Sweet potatoes were chosen as the medium because they are easy to grow, have good economic value, and can be consumed by the whole community. By working together in the planting to harvest process, it is hoped that the community can understand the importance of togetherness, mutual respect, and building mutual prosperity. Through this activity, the people in the village are expected to be able to implement religious moderation practices in their daily lives.
Abstrak
Moderasi beragama merupakan suatu cara untuk memperkuat hubungan antar umat beragama. Pembentukan kerjasama dan penguatan komunikasi menjadi hal yang terpenting dalam proses pembentukan moderasi beragama di masyarakat. Selain itu, di masyarakat perlu memupuk kerukunan dan toleransi untuk menghindari terjadinya konflik berkepanjangan. Dengan melaksanakan hal-hal tersebut, umat beragama di masyarakat dapat mejalani aktivitas keagamaannya dengan aman tanpa rasa khawatir ketidaksejutuan dan pemberontakan dari agama lain. Oleh karena hal ini, perlu diadakannya kegiatan sosialisasi di masyarakat terkait dengan esensi moderasi beragama dan bagaimana moderasi beragama menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan kesejahteraan di masyarakat. Hal ini kemudian menjadi alasan terbentuknya kegiatan “Tanam Kebersamaan Panen Kemakmuran” yang diadakan oleh KUA Kecamatan Wates yang bekerjasama dengan Program Studi Agama-agama Institut Agama Islam Negeri Kediri yang dilaksanakan di Desa Tawang Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Dalam program ini, masyarakat dari berbagai latar belakang agama diajak untuk menanam ubi jalar secara bersama-sama sebagai simbol kebersamaan dan gotong royong tanpa memandang perbedaan keyakinan. Ubi jalar dipilih sebagai media karena mudah ditanam, memiliki nilai ekonomi yang baik, serta dapat dikonsumsi oleh seluruh masyarakat. Dengan bekerja bersama dalam proses penanaman hingga panen, masyarakat diharapkan dapat memahami pentingnya kebersamaan, saling menghargai, dan membangun kesejahteraan bersama. Melalui kegiatan ini, masyarakat di desa tersebut diharapkan dapat melaksanakan praktik moderasi beragama dalam kehidupan sehari-harinya.
Kata Kunci: Pembinaan, Moderasi Beragama, Sosialisasi
Downloads


Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.